Album Review: FTISLAND – Where’s the truth?

Pada postingan kali ini, aku akan mencoba mengulas album untuk pertama kalinya. Album yang akan diulas adalah album terbaru dari FTISLAND yang bertajuk “Where’s the Truth?”. Aku tidak sengaja mendengarkan salah satu lagu dari album ini di salah satu playlist K-pop di Spotify. Aku pun kaget sekaligus kagum dengan nuansa hard rock yang seperti angin segar di tengah lagu-lagu pop dan EDM.

Untitled2.png

FTISLAND
Where’s the truth?
FNC Entertainment/2016
Genre: Alternative Rock, Hard Rock, Post-Grunge

Tracklist:
1. Out of Love
2. Take Me Now*
3. Lose
4. Mask
5. Becoming You
6. Stand By Me
7. Paparazzi
8. Wonderful Life
9. We Are

FTISLAND pada awalnya, merupakan salah satu band yang mengusung konsep ‘flower band’ di dalam K-pop scene. Konsep ‘flower band’ merupakan perpaduan dari boyband dengan band dan mereka seringkali menyanyikan lagu-lagu yang berbau pop rock yang easy-listening. Di sisi lain, anggota-anggota FTISLAND terutama sang vokalis yang bernama Lee Hongki menginginkan agar FTISLAND dapat dikenali oleh publik dan media sebagai sebuah band rock.

Ternyata, perjuangan FTISLAND untuk berevolusi menjadi sebuah band rock seutuhnya tidaklah mudah. Genre rock dan metal belum begitu diapresiasi di daratan Korea Selatan, jauh berbeda keadaannya jika dibandingkan dengan Jepang. Oleh karena itu, label yang menaungi FTISLAND menolak jika FTISLAND tiba-tiba merilis lagu bertema rock karena penuh resiko tinggi. Selain kurang diapresiasi oleh pendengar di negaranya, jarang ada lagu bergenre rock yang berhasil menembus Top 100.

FTISLAND akhirnya memberanikan diri untuk menghancurkan stereotipe ‘flower band’ yang melekat pada nama mereka dengan merilis album bertajuk “I Will” pada tahun 2015. Semua anggota FTISLAND berpartisipasi dalam menciptakan album tersebut. Meskipun lagu single dari album tersebut gagal menempati posisi di chart musik tenar, FTISLAND mulai dilirik oleh publik dari nasional maupun internasional. Kini, FTISLAND kembali menguatkan pondasi rock scene di Korea Selatan dengan album “Where’s the truth?”.

Album ini diawali dengan “Out of Love” yang menghadirkan riff gitar yang sangar ala post-grunge, gebukan drum yang sangat memukau dari Choi Minhwan, dan vokal solid dari Hongki yang mampu mengimbangi musik latar belakang. Kemudian, pendengar disambut dengan title track yang berjudul “Take Me Now”. Lagu ini memang tidak seemosional title track dari album sebelumnya yaitu “Pray“, tetapi “Take Me Now” sangat cocok dibawakan live dan dinyanyikan bersama dengan penonton saat konser berlangsung.

Belum puas mengajak pendengar untuk ber-headbanging ria, “Lose” dihadirkan sebagai track ketiga dan Lee Jaejin sang bassist, berkesempatan untuk menyanyi bersama Hongki. “Lose” lebih cenderung ke arah alternative rock dengan lantunan piano solo serta strings di pertengahan lagu. “Mask” mengingatkan pendengar pada band yang merupakan rekan seperjuangan dari FTISLAND dan juga berada di bawah label yang sama, yaitu CNBLUE. Meski begitu, vokal Hongki dapat menunjukkan kekhasan dari FTISLAND pada lagu ini.

“Becoming You” merupakan sebuah lagu ballad yang terlebih ditujukan untuk fans lama FTISLAND. Sebelum FTISLAND mendobrak identitas lama mereka, kebanyakan musik yang dibawakan oleh mereka memiliki suasana yang sama seperti “Becoming You”. “Stand By Me” dapat dikategorikan sebagai lagu ballad, tetapi lagu ini mengalunkan nada-nada yang lebih powerful daripada “Becoming You”.

Tidak ingin melarutkan emosi pendengar terlalu lama, FTISLAND kembali menggeber lagu rock berjudul “Paparazzi” yang diselipi dubstep rock secara apik. “Wonderful Life” kembali melanjutkan keceriaan dengan memainkan riff gitar yang funky. “Where’s the Truth?” pun diakhiri dengan alunan piano khas ballad “We Are”. Pada lagu ini, semua anggota termasuk Choi Jonghoon dan Song Seunghyun yang keduanya merupakan gitaris, kembali berkolaborasi untuk unjuk gigi vokal masing-masing.

Overall, “Where’s the truth?” dapat dikategorikan sebagai salah satu album FTISLAND yang meneriakkan sebuah pesan personal bagi para pendengar. FTISLAND menyatukan unsur musik keras yang menjadi konsep baru mereka, tetapi mereka juga tetap tidak melupakan genre pop-rock yang pernah mereka bawakan selama bertahun-tahun di industri musik. FTISLAND sudah membuktikan bahwa mereka tidak lagi takut untuk melebarkan sayap di blantika musik rock Korea Selatan. Mereka pun sudah tidak peduli dengan chart musik yang acap kali menjadi tolak ukur kesuksesan seorang musisi di sana. FTISLAND pantas mendapatkan apresiasi lebih dari publik dan media atas metamorfosis musik mereka sejauh ini, terutama di negara mereka sendiri yaitu Korea Selatan.

Rating: 8/10

4 Comments

  1. nice review (y)

    gw yang sebenarnya ga tau tau amat soal K-Pop jadi tertarik buat ngedengerin mereka. Keep it up ya dengan gaya penulisan seperti ini yang santai tapi bisa menginfokan apa konten dari album ini. 😀

    Like

    • Thanks! I hope you check out FTISLAND because they’re actually great.

      Aku juga masih tetep belajar gimana nulis review dan artikel tentang opini. Terima kasih untuk masukannya ya. Btw, thank you so much for your shoutout on Facebook! 😀

      Liked by 1 person

      • Keep it up aja.

        Oh iya first contact gw sama FTISLAND itu waktu mereka ngisi anime ozma yg neverland kalau ga salah and I know this band is something.

        Yoeh sama sama

        Like

  2. Thank you for making review for this album.
    Aku tadinya suka lagu FTIsland yang Madly. Eh pas denger Pray, aku jadi fans mereka karena aku ngerasa Pray punya feel yang sama kayak lagu-lagu band Jepang bergenre rock. Dulu sebelum aku jadi pendengar Korean music, aku suka sama band-band Jepang karena aku juga suka anime.
    Aku nggak nyesel jadi fans-nya FTIsland. Bahkan di album ini, aku puas dengan lagu-lagunya. Semoga FTIsland selalu menjadi Korean rock band!

    Like

Leave a comment